

Masa kanak-kanak merupakan fase emas dalam perkembangan seseorang. Pada usia dini, anak memiliki kemampuan daya serap yang tinggi, sehingga apa pun yang diajarkan akan lebih mudah melekat. Salah satu hal paling penting yang dapat ditanamkan pada masa ini adalah pembelajaran Al-Qur’an. Mengajarkan Al-Qur’an sejak dini bukan sekadar memperkenalkan huruf hijaiyah atau melatih bacaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, spiritual, dan akhlak yang mulia.
Al-Qur’an bukan hanya kitab suci yang berisi tuntunan ibadah, tetapi juga pedoman hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Dengan mengenalkan Al-Qur’an sejak usia dini, anak akan terbiasa dekat dengan kalam Allah, memahami pentingnya membaca dan mengamalkan isinya, serta menjadikannya sebagai cahaya dalam kehidupannya. Kebiasaan baik yang tertanam sejak kecil, seperti membaca Al-Qur’an setiap hari, akan lebih mudah terbawa hingga dewasa dibandingkan jika diajarkan ketika usia sudah beranjak besar.
Selain itu, pembelajaran Al-Qur’an pada anak usia dini berperan dalam membentuk karakter dan kepribadian. Nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an, seperti kejujuran, kasih sayang, kesabaran, dan tanggung jawab, akan menjadi pondasi moral yang kokoh. Anak yang dekat dengan Al-Qur’an cenderung memiliki perilaku yang lebih terarah, mampu membedakan yang benar dan salah, serta memiliki pegangan hidup yang jelas.
Dengan demikian, pembelajaran Al-Qur’an sejak dini bukan hanya memberikan bekal pengetahuan agama, tetapi juga membangun generasi yang berakhlak mulia dan berdaya saing di masa depan. Inilah pondasi penting menuju masa depan yang cerah, tidak hanya bagi anak itu sendiri, tetapi juga bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.